Rekrutmen Bank Syariah Mandiri Banyumas – sentraloker.net – Bank Syariah Mandiri kembali mengundang calon-calon profesional perbankan untuk berkarir di PT Bank Syariah Mandiri untuk siap bekerja keras menyukai tantangan, mampu bekerja dalam tim maupunn individu dan berorientasi pada hasil kerja sebagai :
- Sales Force Implant
Kualifikasi :
- Pria, muslim
- Belum menikah
- Usia maksimal 30 tahun
- Lulusan D3/S1 dari PTN/PTS ternama,IPK minimal 2.75 (Akreditasi A), 3.00 (Akreditasi B)
- Memiliki SKCK
- Dapat bekerja secara mandiri maupun team
- Memiliki relasi yang luas diwilayah Ajibarang dan sekitarnya
- Ulet menyukai bidang marketing dan siap bekerja dengan target
- Bersedia ditempatkan diwilayah ajibarang
- Bisa berkendara motor/mobil dan memiliki SIM
Pendaftaran
Kirimkan berkas lamaran ke alamat berikut ini :
Bagian Sumber Daya Insani (SDI)
PT Bank Syariah Mandiri KCP Ajibarang
Jl. Raya Pancasan F-7, Ajibarang, Banyumas.
Keterangan Lain :
- Seleksi & rekrutmen BSM Banyumas ini tidak dipungut biaya apa pun.
- Hanya kandidat terbaik dan sesuai kualifikasi yang akan diproses selanjutnya.
- Lamaran diterima maksimal tanggal 4 November 2019
Tentang Bank Syariah Mandiri
PT. Bank Syariah Mandiri adalah lembaga perbankan di Indonesia. Bank ini berdiri pada 1973 dengan nama Bank Susila Bakti (dimiliki YKP BDN dan Mahkota). Pada 1999, bank ini terpengaruhi krismon. Saat itu pula, Bank Dagang Negara, Bank Pembangunan Indonesia, Bank Bumi Daya, dan Bank Ekspor Impor Indonesia merger membentuk Bank Mandiri. Bank ini diambil alih oleh Bank Mandiri menjadi Bank Syariah. Pada 19 Mei 1999, menjadi Bank Syariah Sakinah Mandiri, Pada 8 September 1999 menjadi Bank Syariah Mandiri. Resmi menjadi Bank Syariah pada 1 November 1999.2002 mendapat status Bank Devisa. Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan integritas telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri (BSM) sejak awal pendiriannya.
Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional, telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.